Senin, 04 Mei 2015

Cerpen Cinta ~ Perasaan Terpendam RIRI

Di kamarnya, Riri Cantika membayangkan kenangan masa lalunya saat SMK. Riri sekarang menjadi seorang mahasisiwi Penyiaran semester 2 di salah satu perguruan tinggi Swata di Jakarta. Sambil memandangi foto seseorang yang ada di smartphonenya, Riri teringat tentang cinta tak terbalasnya saat SMK. Itu foto Didi Cristoper. Didi dan Riri memang satu gugus saat mereka menjalani masa MOS (Masa Orientasi Siswa) di SMK Rapi di Ibukota Jakarta. Saat itu Didi Dan Riri masuk di gugus “Jafar” di SMK Rapi. Riri mengambil jurusan Penyiaran dan Didi mengambil jurusan Elektronika.
        Saat Mos, Didi dan Riri memang sering ngobrol bareng, agak-agak curhat gitu. “Hai Ri?” sapa Didi. “Hai juga Di” balas Riri sambil tersenyum. “Gimana sama buku MOSnya ? udah kamu isi semua ?” Tanya Didi. “Ya belum semua Di, Mungkin pas hari terakhir MOS aja aku selesain” jawab Riri. “Ah, kamu Ri, Belajar jadi anak yang bandel ya ?” goda Didi. Riri dan Didi memang berteman baik. 5 hari Mos telah berlalu dan saat hari MOS yang terakhir yakni saat MOS hari ke 6, banyak sekali yang meminta nomer hp Riri, tapi Riri lebih sering tidak menanggapi permintaan teman-teman satu gugusnya ini. Saat salah seorang teman yang bernama Wawan meminta nomer Hp ke Riri, datanglah Didi dan berkata “Loh Ri, kok pada minta nomer Kamu? Terus aku gimana ? masa enggak kamu kasih nomer kamu, kita kan teman baik”. Riri tersenyum dan hanya memberi secarik kertas berisi nomer hpnya ke Didi. Riri pergi dengan tersenyum.
        Sejak saat itu Didi dan Riri semakin akrab. Mereka memang tidak satu kelas karena jurusan mereka beda. Mereka juga tidak bertetangga, tapi hubungan mereka sangat baik karena mereka sering smsan, ngechat bareng. Riri Sadar jika semakin hari ia semakin merasakan adanya rasa yang berbeda saat bersama Didi. Iya, Riri mulai menyukai Didi. Bagi Riri, Didi adalah sosok lelaki idamannya. Didi memang pintar, baik, ikut bela diri, Selain itu Didi juga termasuk lelaki yang berwajah tampan. Tapi Didi sering mengatur-mengatur Riri. Riri sebenarnya enggak suka sama sifat Didi yang ini. Tapi ya mau gimana lagi, Namanya juga suka. Riri berfikir bahwa ia dan Didi sama-sama jomblo, mungkin suatu nanti bisa menjalin hubungan yang lebih dari teman. Hari-hari berlalu dengan begitu cepat hingga suatu ketika Riri tahu bahwa Didi sudah punya kekasih yang bernama Olip. Hati Riri hancur, ternyata lelaki yang disukainya ternyata malah sudah punya pacar. ia mulai menjaga jarak dengan Didi. Riri pun jadi seorang Stalker. Riri sering memantau akun sosmed Didi dan Olip. Ia sangat membenci Olip, tapi tak pernah bisa membenci Didi. #Cinta Itu Rumit...
        Di Sekolah pun, Riri juga sangat cuek ke Didi. Didi tak tau kenapa Riri jadi cuek ke dia, Didi pun hanya diam dan tak berani bertanya. “mungkin aku sudah berbuat salah padanya” pikir Didi. Saat Didi ingin bertanya dan menemui Riri, Riri selalu menghindar. Alhasil, Hubungan mereka semakin jauh.. Didi dan Riri memang terkenal murid yang sangat pandai. Tetapi, Didi bisa berhasil masuk ke kelas khusus elektronika. Sedangkan Riri tidak masuk kelas khusus. Karena memang enggak ada kelas khusus di jurusan penyiaran.
        Sebagai siswa kelas khusus, Didi memang sering ikut Praktek kerja di perusahaan-perusahaan dan ini menyebabkan Didi jarang ada di sekolah. Riri jadi kangen dan ia enggak tau harus bagaimana. Jadi, selama 3 tahun Riri jarang bertemu dengan Didi. Riri selalu beharap agar Didi cepat pulang dan cepat sekolah biasa seperti dirinya.
        Setelah Hampir 3 tahun menunggu, akhirnya Didi kembali bersekolah seperti biasanya. Riri sangat senang dan berbahagia. Saat Riri bertemu dengan Didi, Riri bertanya kenapa Didi tentang Hubungan Didi dengan Olip. Ternyata Didi dan Olip sudah putus. Akhirnya mereka putus *batin Riri. Riri sangat senang saat ia tahu bahwa Didi dan Olip sudah putus. Sejak saat itu hubungan mereka menjadi membaik dan kembali seperti semula sama seperti saat MOS. Tetapi tetap saja, Riri juga tetap memendam perasaannya. Ia berfikir bahwa Didi tidak menyukainya, ia bersyukur dan sudah bahagia dengan persahabatannya dengan Didi.
        Hingga tiba saat pengumuman kelulusan....
Mereka dinyatakan lulus dengan nilai yang sangat membahagiakan dan memuaskan. Bagaimana dengan perasaan Riri ke Didi ? Riri hanya diam atas semua perasaannya dan semua perasaanya. Ia tak berani mengatakan semuanya ke Didi. Bagi Riri, memandang Didi dari jauh saja sudah cukup membuatnya bahagia. Iya, Riri hanya bisa jatuh cinta diam-diam. Hingga saat mereka lulus, Didi dan Riri hanya berteman. Riri dan Didi menjadi sahabat baik. Iya, hanya seorang sahabat. Riri selalu berdoa agar Didi tahu perasaannya. Jika jodoh pasti akan bersama lagi suatu saat nanti. Jika jodoh pasti akan bertemu lagi. Pikir Riri.
        Riri bangun dari lamunannya dan segera pergi ngampus. Semoga tidak telat *doa Riri. Ia berangkat ngampus dengan senyum bahagia di wajah cantiknya.

                           TAMAT *******


    * By : Isna Hary A. Putri *

Minggu, 08 Maret 2015

Masa-Masa Ujian Kelas XII

Hay semua.. Kali ini aku bakalan bahas soal masa-masa ujian kelas XII.
Bulan maret ini sampai bulan april itu jadwalnya padat banget. Mulai dari ujian praktek, try out, ujian sekolah, ujian semester, sampai yang terakhir adalah UNAS.
Bikin tenang ya ? kelas XII otaknya di kuras habis-habisan. O, iya aku sekolah di SMK PGRI 2 ponorogo dan di sekolahku itu ada juga program mencari kerja buat kelas XII. Ya mikir ikut BKK, ya mikirin ujian. Tapi ya begitulah, semuanya harus dijalani dengan sepenuh hati.
        Emang sih pas kelas VI, kelas IX sama kelas XII kita pasti ngerasaain kayak gini. Ujian... ujian... dan Ujian.. Harus belajar... Belajar dan Belajar ! Kita selalu berharap agar semuanya berjalan dengan lamcar, dapat nilai yang sesuai harapan dan memuaskan. LULUS dengan nilai yang istimewa. Kelas XII itu ada yang berharap cepet dapat kerja dan adapula yang berharap masuk ke universitas favorit. Kalo aku sih berharapnya cepetan dapat kerja. Kalo kalian, gimana guys ???
        Ujian itu bukan untuk ditakuti tapi untuk dihadapi. Ini ajang pembuktian kita ! Kita harus berusaha semaksimal mungkin supaya semuanya sesuai harapan. Kita harus berdo’a, Belajar dan Berusaha sekuat tenaga biar semuanya lancar. Jangan lupa lo minta do’a restu sama orang tua kalian masing-masing pas mau ujian. Do’a orang tua kan jadi senjata juga buat kita pas mau ujian. Insya ALLAH deh, kita pasti dapat hasil yang maksimal.
        Kalian udah persiapan buat ujian-ujian ini ??? Kalo aku sih, persiapannya masih sedikit banget. Ya yang penting kita berusaha dan berdo’a.
        Ingat ya, Ujian itu harus dihadapi. Hadapi dan lakukan yang terbaik  J


~ Isna Hary A. Putri~