Di kamarnya, Riri Cantika membayangkan
kenangan masa lalunya saat SMK. Riri sekarang menjadi seorang mahasisiwi
Penyiaran semester 2 di salah satu perguruan tinggi Swata di Jakarta. Sambil
memandangi foto seseorang yang ada di smartphonenya, Riri teringat tentang
cinta tak terbalasnya saat SMK. Itu foto Didi Cristoper. Didi dan Riri memang
satu gugus saat mereka menjalani masa MOS (Masa Orientasi Siswa) di SMK Rapi di
Ibukota Jakarta. Saat itu Didi Dan Riri masuk di gugus “Jafar” di SMK Rapi. Riri
mengambil jurusan Penyiaran dan Didi mengambil jurusan Elektronika.
Saat
Mos, Didi dan Riri memang sering ngobrol bareng, agak-agak curhat gitu. “Hai
Ri?” sapa Didi. “Hai juga Di” balas Riri sambil tersenyum. “Gimana sama buku
MOSnya ? udah kamu isi semua ?” Tanya Didi. “Ya belum semua Di, Mungkin pas
hari terakhir MOS aja aku selesain” jawab Riri. “Ah, kamu Ri, Belajar jadi anak
yang bandel ya ?” goda Didi. Riri dan Didi memang berteman baik. 5 hari Mos
telah berlalu dan saat hari MOS yang terakhir yakni saat MOS hari ke 6, banyak
sekali yang meminta nomer hp Riri, tapi Riri lebih sering tidak menanggapi
permintaan teman-teman satu gugusnya ini. Saat salah seorang teman yang bernama
Wawan meminta nomer Hp ke Riri, datanglah Didi dan berkata “Loh Ri, kok pada
minta nomer Kamu? Terus aku gimana ? masa enggak kamu kasih nomer kamu, kita
kan teman baik”. Riri tersenyum dan hanya memberi secarik kertas berisi nomer
hpnya ke Didi. Riri pergi dengan tersenyum.
Sejak
saat itu Didi dan Riri semakin akrab. Mereka memang tidak satu kelas karena
jurusan mereka beda. Mereka juga tidak bertetangga, tapi hubungan mereka sangat
baik karena mereka sering smsan, ngechat bareng. Riri Sadar jika semakin hari
ia semakin merasakan adanya rasa yang berbeda saat bersama Didi. Iya, Riri
mulai menyukai Didi. Bagi Riri, Didi adalah sosok lelaki idamannya. Didi memang
pintar, baik, ikut bela diri, Selain itu Didi juga termasuk lelaki yang
berwajah tampan. Tapi Didi sering mengatur-mengatur Riri. Riri sebenarnya
enggak suka sama sifat Didi yang ini. Tapi ya mau gimana lagi, Namanya juga
suka. Riri berfikir bahwa ia dan Didi sama-sama jomblo, mungkin suatu nanti
bisa menjalin hubungan yang lebih dari teman. Hari-hari berlalu dengan begitu
cepat hingga suatu ketika Riri tahu bahwa Didi sudah punya kekasih yang bernama
Olip. Hati Riri hancur, ternyata lelaki yang disukainya ternyata malah sudah
punya pacar. ia mulai menjaga jarak dengan Didi. Riri pun jadi seorang Stalker.
Riri sering memantau akun sosmed Didi dan Olip. Ia sangat membenci Olip, tapi
tak pernah bisa membenci Didi. #Cinta Itu Rumit...
Di
Sekolah pun, Riri juga sangat cuek ke Didi. Didi tak tau kenapa Riri jadi cuek
ke dia, Didi pun hanya diam dan tak berani bertanya. “mungkin aku sudah berbuat
salah padanya” pikir Didi. Saat Didi ingin bertanya dan menemui Riri, Riri
selalu menghindar. Alhasil, Hubungan mereka semakin jauh.. Didi dan Riri memang
terkenal murid yang sangat pandai. Tetapi, Didi bisa berhasil masuk ke kelas
khusus elektronika. Sedangkan Riri tidak masuk kelas khusus. Karena memang
enggak ada kelas khusus di jurusan penyiaran.
Sebagai
siswa kelas khusus, Didi memang sering ikut Praktek kerja di
perusahaan-perusahaan dan ini menyebabkan Didi jarang ada di sekolah. Riri jadi
kangen dan ia enggak tau harus bagaimana. Jadi, selama 3 tahun Riri jarang
bertemu dengan Didi. Riri selalu beharap agar Didi cepat pulang dan cepat
sekolah biasa seperti dirinya.
Setelah
Hampir 3 tahun menunggu, akhirnya Didi kembali bersekolah seperti biasanya.
Riri sangat senang dan berbahagia. Saat Riri bertemu dengan Didi, Riri bertanya
kenapa Didi tentang Hubungan Didi dengan Olip. Ternyata Didi dan Olip sudah
putus. Akhirnya mereka putus *batin Riri. Riri sangat senang saat ia tahu bahwa
Didi dan Olip sudah putus. Sejak saat itu hubungan mereka menjadi membaik dan
kembali seperti semula sama seperti saat MOS. Tetapi tetap saja, Riri juga
tetap memendam perasaannya. Ia berfikir bahwa Didi tidak menyukainya, ia
bersyukur dan sudah bahagia dengan persahabatannya dengan Didi.
Hingga
tiba saat pengumuman kelulusan....
Mereka dinyatakan lulus dengan nilai
yang sangat membahagiakan dan memuaskan. Bagaimana dengan perasaan Riri ke Didi
? Riri hanya diam atas semua perasaannya dan semua perasaanya. Ia tak berani
mengatakan semuanya ke Didi. Bagi Riri, memandang Didi dari jauh saja sudah
cukup membuatnya bahagia. Iya, Riri hanya bisa jatuh cinta diam-diam. Hingga
saat mereka lulus, Didi dan Riri hanya berteman. Riri dan Didi menjadi sahabat
baik. Iya, hanya seorang sahabat. Riri selalu berdoa agar Didi tahu
perasaannya. Jika jodoh pasti akan bersama lagi suatu saat nanti. Jika jodoh
pasti akan bertemu lagi. Pikir Riri.
Riri
bangun dari lamunannya dan segera pergi ngampus. Semoga tidak telat *doa Riri.
Ia berangkat ngampus dengan senyum bahagia di wajah cantiknya.
TAMAT
*******
* By : Isna
Hary A. Putri *