Pada
zaman dahulu kala, ada sebuah negeri yang bernama negeri bunga. Negeri bunga di
perintah oleh seorang ratu yang sangat adil dan bijaksana namanya Ratu Andita.
Di negeri ini, Setiap peri mempunyai tugas masing-masing untuk merawat maupun
memelihara setiap bunga yang ada.
Suatu hari, di negeri
bunga terjangkit wabah aneh. Para peri tiba-tiba saja kehilangan kekuatannya.
Semua peri tidak bisa menumbuhkan bunga di negeri bunga. Ratu Andita sangat
cemas mendengar hal ini. Sang ratu segera menemui tabib istana. Tabib istana
mengatakan bahwa semua peri di negeri bunga kehilangan kekuatannya karena
meminum air di sumber mata air yang mungkin saja sudah terkena racun. Dan
sesegera mungkin ratu harus segera mencari obat di negeri seberang, yaitu
negeri buah. Karena hanya di negeri buah saja ada buah ajaib yang bisa
mengembalikan kekuatan semua peri di negeri bunga.
Tanpa
pikir panjang, ratu lalu memerintahkan semua peri yang masih punya kekuatan
untuk berkumpul. Ternyata hanya tinggal satu peri yang masih punya kekuatan.
Namanya peri Fani. Peri fani masih punya kekuatan karena peri fani belum sempat
meminum air dari mata air itu. “Peri fani, karena hanya engkau yang tersisa.
Maka ku perintahkan engkau untuk pergi ke negeri buah dan mencari buah ajaib
untuk menyembuhkan semua peri di negeri bunga ini. Apakah engkau bersedia ?”
tanya Ratu andita. “Siap ratu. Saya bersedia” jawab peri fani dengan tegas.
Peri
fani langsung berangkat menuju negeri buah. Ternyata perjalanan kesana sangat
sulit. Peri fani harus melewati hutan belantara yang sangat lebat. Menghadapi
segala tantangan dan rintangan yang berliku. Tapi peri fani tidak menyerah
begitu saja. Dia tetap melanjutkan perjalanannya apapun yang terjadi. Hingga
akhirnya tibalah peri fani di negeri buah. Di sana peri fani bertemu penguasa
negeri buah “Wahai peri, siapakah engkau ? dan kenapa engkau sampai di negeri
ku ?” tanya penguasa negeri buah. “ Maafkan aku wahai Raja, aku hanya di utus
oleh ratu andita yaitu ratu negeri bunga untuk mencari buah ajaib. Buah ajaib
itu berguna untuk menyembuhkan semua peri di negeri bunga.” Jawab peri fani.
“apa itu benar? Baiklah. Aku akan memberikan buah ajaib itu. Tapi
berhati-hatilah jika engkau membawa pulang buah ajaib itu karena buah ajaib itu
selalu menjadi rebutan orang-orang di luar sana” Kata penguasa negeri buah.
Penguasa negeri buah lalu memberikan buah ajaib pada peri fani. Peri fani
sangat berterima kasih pada penguasa negeri buah. Peri fani bergegas kembali ke
negeri bunga.
Akhirnya
peri fani tiba di negeri bunga. Peri fani langsung memberikan buah ajaib itu
pada tabib istana. Tabib istana lalu mengolah buah ajaib itu dan menjadikannya
ramuan untuk mengobati para peri. Semua ramuan sudah jadi, Ratu memerintahkan
semua peri untuk meminum ramuan tersebut. Keadaan semua peri berangsur-angsur
membaik dan tentu saja kekuatannya kembali. Ratu andita sangat berterima kasih
pada peri Fani. Sebagai hadiah, Ratu memberikan bunga mawar ajaib yang tak
pernah bisa mati untuk peri fani. Peri fani sangat bahagia dan berjanji untuk
selalu merawat bunga mawar pemberian ratu andita.
Akhirnya
semua kembali seperti semula. Semua peri bisa mengerjakan tugasnya
masing-masing. Keadaan negeri bunga pun kembali seperti sedia kala.
~
Isna Hary A. Putri ~